• Breaking News

    ACSI Jalin SGU Kembangkan Digital Talent Bidang IT Security


    Jakarta, ItWorks- Lompatan transformasi digital dan penggunaan internet yang kian masif sejak pandemi Covid-19, di sisi lain juga memicu tingginya kerawanan ancaman kejahatan siber yang kian marak dengan berbagai modus serangan. Sayangnya, tren peningkatan digitalisasi ini, belum diimbangi dengan IT security awareness atau kesadaran akan pentingnya penerapan sistem keamanan informasi yang memadai.

    Tak dapat disangkat, situasi pandemi Covid-19 telah mengubah pola hidup dan pola kerja seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia di mana masyarakat kian banyak bergantung dengan penggunaan teknologi digital dan jaringan internet. Adanya kebijakan social distancing dan penerapan protokol kesehatan, membuat banyak orang harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH), belajar mengajar secara daring, belanja online dan sejenisnya yang membuat mereka kian tak bisa lepas dengan teknologi digital dan internet untuk menunjang aktivitas sehari-hari, sehingga tren digitalisasi juga mengalami gairah yang makin besar.

    “Tetapi di sisi lain, lompatan digitalisasi yang terus berlanjut di era new normal ini, juga berbanding lurus dengan maraknya kejahatan siber. Dari data yang kami dapat, termasuk dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, serangan kejahatan siber di tengah pandemi tahun lalu juga mengalami lonjakan signifikan seiring dengan terbentuknya budaya baru digital tersebut. Bukan hanya ratusan ribu, bahkan peningkatan serangan siber mencapai jutaan dengan berbagai modus serangan. Termasuk ransomware, pencurian data, password dan lainnya yang bisa menimbulkan kerugian besar bagi korbannya. Karena itu, untuk menjawab tantangan tersebut, ACSI atau Acer Cyber Security Inc (PT. Alpha Citra Siber Indonesia), hari ini menginisasi kerja sama MoU dengan Swiss German University (SGU) program Master of Information Technology (MIT) dalam program beasiswa, menyiapkan SDM bidang IT Security untuk mengisi kekurangan tenaga ahli dalam bidang keamanan siber ini,” ujar Sianne, Business Development Head ACSI dalam jumpa pers acara penandatanganan naskah kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ACSI, dan SGU yang ditandatangani langsung oleh Rektor SGU, Dr. rer. nat. Filiana Santoso pada Rabu (1/12/2021) di Kantor Asaba Computer Centre , Ebenezer Building, Jakarta.

    Kerja sama ini lanjutnya juga relevan untuk mendukung upaya pemerintah mendorong akselerasi transformasi digital, di mana setiap organisasi maupun dunia usaha, dituntut untuk terus meningkatkan sistem keamanan digital. Upaya ini sekaligus juga untuk meningkatkan daya saing di tengah persaingan global yang kian disruptip dengan pesatnya penggunaan teknologi digital.

    “Salah satu tantangan terbesar dalam proses transformasi digital tersebut adalah ancaman siber yang terus meningkat. Peningkatan ancaman dan serangan siber perlu mendapat dukungan tenaga ahli yang handal pada bidang keamanan siber yang belum terpenuhi dari tahun ke tahun baik di tingkat dunia maupun di Indonesia. Inilah yang juga menjadi konsen kami, untuk ikut menjawab tantangan tersebut,” ujarnya.

    ACSI merupakan penyedia layanan khususnya dalam bidang keamanan TI, baik dari segi solusi, design keamanan siber, audit TI, dan juga konsultasi dengan fokus utama sebagai jawaban atas bahaya keamanan siber.” Kami berkomitmen untuk membantu memberikan solusi untuk setiap kebutuhan dan permasalahan dalam bidang keamanan TI atas perlindungan asset berharga organisasi perusahaan, data pribadi dan perusahaan serta memberikan pengamanan terhadap resiko di bidang keuangan dengan kompetensi menyeluruh,” tegasnya.

    Konsep link and match

    Sementara itu, Rektor SGU, Dr. rer. nat. Filiana Santoso mengatakan, kerjasama antara ACSI dan SGU sejalan dengan konsep Link and Match, yakni sebagai jembatan antara Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha. Dengan konsep link and match, akan terjadi proses belajar berjalan sambil melakukan sesuatu yang nyata dalam kehidupan sesuai dengan tuntujtan dunia usaha. Dengan cara seperti itu mahasiswa yang sedang belajar memiliki pengalaman aktual, empirik dan nyata dalam proses belajarnya.


    “Pada hakikatnya konsep link and match dapat meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan tenaga kerja. Sehingga adanya kerjasama sinergis seperti ini sangatlah relevan, agar relevansi pendidikan makin besar, sesuai tunutan dunia kerja, dimana perguruan tinggi mampu memberikan keuntungan bagi dunia usaha atau win-win. Kolaboasi ini juga merupakan salah satu bentuk nyata dari implentasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur-unsur Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,” ujarnya.

    Dalam kerja sama ini, ACSI akan memberikan beasiswa 100% kepada mahasiswa yang telah lolos seleksi untuk menempuh pendidikan S2 di MIT SGU. Program ini juga memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bekerja dan mengabdi di ACSI selama 4 hari setiap minggunya dan 1 hari dalam seminggu menjadi asisten riset di SGU. Di yakini kedua belah pihak akan membuka banyak peluang akan lahirnya tenaga ahli dengan berdaya saing tinggi dalam menjawab tantangan industri yang terus berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi dalam era digitalisasi.

    Dijelaskan, sejak tahun 2009, Program Master bidang Keamanan Siber (dengan konsentrasi Data Science Cyber Security) dari SGU, telah melahirkan banyak tenaga ahli yang sudah diakui oleh praktisi di bidang industri keamanan siber dalam mengisi berbagai kebutuhan industri termasuk penetration tester, forensik digital, tenaga tanggap insiden (incident responder) sampai dengan tenaga ahli analis dan peneliti keamanan siber. Kolaborasi SGU MIT dengan berbagai stakeholder dalam bidang keamanan siber juga terus ditingkatkan termasuk dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dan berbagai Lembaga lainnya.

    Disebutkan, Swiss German University (SGU) merupakan upaya bersama antara Jerman, Austria, Swiss dan Indonesia yang didirikan pada tahun 2000 dan berhasil menjadi universitas internasional pertama di Indonesia. Terdapat 13 program studi sarjana dan 3 pascasarjana di SGU, juga terdapat program gelar ganda internasional yang menggabungkan teori dan magang bertaraf internasional yang seimbang. Seluruh pengajaran didukung oleh dosen-dosen berkualitas dari dalam dan luar negeri. Seluruh kelas pengajaran di SGU dilakukan 100% dalam bahasa Inggris.

    Program Studi SGU terdiri dari: Mechatronics, Industrial Engineering, IT Technopreneurship, AI & Data Science, Business & Management, Hotel & Tourism Management, International Culinary Business, Accounting & Data Analytics, Global Strategic Communications, Sustainable Energy & Environment, Pharmaceutical Chemical Engineering, Food Technology, Biomedical Engineering, Master of Business Administration, Master of Information Technology, Master of Mechanical Engineering.

    Dukungan APTIKNAS


    Soegiharto Santoso alias Hoky, Selaku Ketua Umum APTIKNAS yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kerja sama ini. Ia menilai, MoU antara ACSI dan SGU ini sangat baik dalam era transformasi digital saat ini. Khususnya untuk mengisi kekurangan tenaga ahli dalam bidang keamanan siber.
    “APTIKNAS sejak awal berdiri telah memandang tentang SDM keamanan siber adalah suatu hal penting, bahkan kami juga membentuk APTIKNAS Cyber Security Chapter yang berisikan anggota yang bergerak di bidang IT Security, sehingga saat ini telah ada 3 anggota kami yang merupakan perusahaan yang ditunjuk BSSN sebagai Lembaga Konsultan di bidang Cyber Security,” ungkapnya.

    Hoky menambahkan, berbagai kegiatan dan publikasi terkait Cyber Security juga dilakukan di antaranya di website EventCerdas.com. Ia juga menyampaikan tentang kesiapan APTIKNAS untuk menampung mahasiswa SGU yang ingin mencari tempat magang dan bekerja di anggota APTIKNAS yang bergerak di bidang Cyber security.
    “Kami juga berkomitmen membangun dan menmgembangkan dunia keamanan siber di Indonesia, termasuk dalam pembentukan talenta SDM Cyber security. Kami juga turut terlibat dalam tim Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) yang akan segera dikeluarkan Peraturan Presiden di tahun 2022,” pungkasnya. (AC)

    SUMBER: https://www.itworks.id/46222/acsi-jalin-sgu-kembangkan-digital-talent-bidang-it-security.html

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728