Mengapa SMK memberikan sumbangsih pengangguran terbanyak ?
Start with WHY ?
Mengapa SMK kita menjadi salah satu sumber pengangguran terbesar di 2024 ? Pertanyaan ini bisa kita jawab, karena tidak bisa DISERAP oleh industri.
Untuk meningkatkan penyerapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ke dalam industri, diperlukan pendekatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan perusahaan.
Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Menyesuaikan Kurikulum dengan Kebutuhan Industri
- Update kurikulum: Kurikulum SMK harus selaras dengan perkembangan industri agar siswa memiliki keterampilan yang relevan.
- Kolaborasi dengan industri: Libatkan perusahaan dalam perancangan kurikulum, sehingga lulusan memiliki skill yang dibutuhkan.
- Sertifikasi keahlian: Pastikan siswa memiliki sertifikasi profesi yang diakui industri, seperti AWS, Cisco, Autodesk, atau sertifikat kompetensi lainnya.
2. Memperbanyak Program Magang & Praktek Kerja Industri (PKL)
- Magang wajib diperpanjang: Tidak hanya 3–6 bulan, tetapi bisa lebih lama agar siswa memahami lingkungan kerja.
- Kemitraan dengan industri: Pemerintah dapat mendorong lebih banyak perusahaan menerima siswa magang dengan insentif tertentu.
- Magang berbasis proyek: Siswa tidak hanya menjadi asisten di tempat magang, tetapi benar-benar diberikan proyek nyata.
3. Peningkatan Soft Skills & Digital Skills
- Banyak lulusan SMK kurang dalam soft skills seperti komunikasi, teamwork, dan problem-solving.
- Sekolah harus menyediakan pelatihan digital skills, seperti data analytics, coding dasar, dan cloud computing untuk meningkatkan daya saing.
4. Memperkuat Link and Match antara Sekolah dan Industri
- Perusahaan dapat berkontribusi dengan menjadi mentor, memberikan workshop, atau pelatihan langsung di sekolah.
- Sekolah bisa bekerja sama dengan startup dan perusahaan teknologi agar siswa bisa belajar dari lingkungan yang lebih inovatif.
- Pemerintah bisa memberikan insentif pajak kepada perusahaan yang aktif dalam program pendidikan vokasi.
5. Mendorong Kewirausahaan bagi Lulusan SMK
- Program inkubasi bisnis untuk membantu siswa menciptakan usaha sendiri berbasis keahlian yang mereka pelajari.
- Pelatihan digital marketing agar lulusan bisa menjual jasa atau produk secara online.
- Pendanaan bagi lulusan SMK yang ingin memulai usaha berbasis keterampilan mereka (misalnya melalui program KUR atau dana hibah).
6. Digitalisasi dan E-Learning bagi SMK
- Platform e-learning seperti Dicoding, Coursera, atau Ruangguru bisa digunakan untuk meningkatkan skill siswa secara mandiri.
- Kolaborasi dengan perusahaan teknologi agar siswa bisa mendapatkan akses ke pelatihan online yang lebih berkualitas.
7. Peningkatan Branding & Daya Saing Lulusan SMK
- Career Fair khusus SMK: Perusahaan besar bisa difasilitasi untuk merekrut lulusan SMK lebih aktif.
- Portofolio digital: Mendorong siswa untuk membuat LinkedIn, GitHub, atau website pribadi yang menampilkan proyek mereka.
- Rekognisi industri: Mempromosikan lulusan SMK sebagai tenaga kerja siap pakai kepada sektor industri yang membutuhkan.
Kesimpulan
Lulusan SMK bisa lebih mudah diserap oleh industri jika ada sinkronisasi antara pendidikan, keterampilan yang diajarkan, dan kebutuhan industri saat ini.
Kolaborasi yang lebih erat antara sekolah, perusahaan, dan pemerintah sangat penting agar lulusan SMK tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki daya saing global.
Oleh karena itulah sangat penting bagi industri untuk bisa bekerjasama dengan SMK, demi menjalin kesinambungan antara SMK dan industri.
Khususnya bagi kami di dunia TIK, peluang ini menjadi besar, dan itulah yang kami kerjakan di 521TALENTA.
Tidak ada komentar