Negara Hemat 101 : Percetakan & Suvenir
Salah satu anggaran yang "tidak kelihatan" tapi mungkin cukup besar adalah terkait dengan percetakan dan suvenir. Dengan maraknya kegiatan onsite kembali selepas pandemi, maka mau tidak mau, ada yang dicetak dan dibagikan sebagai suvenir.
Bagaimana bisa menghemat ini ?
Pemerintah Indonesia telah menerapkan sejumlah langkah konkret untuk menghemat anggaran percetakan. Berikut adalah beberapa strategi yang relevan:
1. Pengurangan Kuantitas dan Efisiensi Penggunaan:
- Pemerintah mendorong pengurangan jumlah dokumen yang dicetak dan mengoptimalkan penggunaan kertas serta tinta. Misalnya, memastikan dokumen yang dicetak hanya yang benar-benar diperlukan dan meminimalkan duplikasi.
2. Penggunaan Teknologi Digital:
- Beralih ke dokumen elektronik untuk menggantikan dokumen cetak dalam berbagai kegiatan administrasi. Hal ini mengurangi ketergantungan pada percetakan fisik dan menekan biaya operasional.
3. Pemeliharaan Mesin Cetak Secara Berkala:
- Mesin cetak yang dirawat dengan baik dapat mengurangi risiko kerusakan mendadak, sehingga menghindari biaya perbaikan besar. Pemerintah juga memastikan efisiensi energi dari perangkat yang digunakan.
4. Pemilihan Bahan Baku yang Efisien:
- Pemerintah memilih bahan baku seperti kertas dan tinta dengan harga kompetitif tanpa mengorbankan kualitas. Pembelian bahan dalam jumlah besar juga dilakukan untuk mendapatkan diskon harga.
5. Penggunaan Font Hemat Tinta:
- Menggunakan jenis font tertentu yang lebih hemat tinta dalam dokumen resmi, sehingga dapat menekan biaya penggunaan tinta hingga 20%[1].
6. Negosiasi dan Pengadaan Terpusat:
- Melakukan negosiasi dengan penyedia layanan percetakan untuk mendapatkan harga lebih murah melalui pengadaan terpusat, sehingga mengurangi biaya secara keseluruhan.
7. Pengendalian Stok dan Produksi Berdasarkan Kebutuhan:
- Memastikan stok bahan baku tidak berlebihan dan mencetak sesuai kebutuhan untuk menghindari pemborosan atau barang cetakan yang tidak terpakai.
Seiring dengan usulan-usulan di tulisan sebelumnya, maka sangat baik sekali bila bisa menerapkan :
- Hybrid event - dengan jumlah undangan onsite terbatas, dan selebihnya melalui online video conference.
- Online event - sangat menghemat, tidak ada biaya percetakan dan suvenir.
- Sentralisasi pengadaan melalui portal pengadaan pemerintah yang telah berlangsung saat ini.
- Memastikan tidak adanya duplikasi anggaran untuk pekerjaan / kegiatan yang sama.
- Penggunaan tinta dan font yang hemat tinta.
Langkah-langkah ini membantu pemerintah menekan pengeluaran di sektor percetakan tanpa mengurangi efektivitas pelayanan publik.