Jatinangor, Digital City of Knowledge, 10-11 Desember 2024
Tidak terasa, sudah hampir dua tahun, kami di APTIKNAS mengeluarkan program APTIKNAS SMART NATION. Di dalam salah satu pilar dari APTIKNAS SMART NATION ada terdapat Digital City.
Banyak orang bertanya, mengapa bukan Smart City, tetapi Digital City. Kami melihat, pengertian smart city di Indonesia sangat luas dan beragam. OIeh karena itulah, kami menajamkannya dengan istilah Digital City, dimana ada konsentrasi digitalisasi di dalamnya. Smart City memang juga bicara digitalisasi, tapi tahapan kita sendiri seringkali lebih di digitasi, dibandingkan digitalisasi.
Digitalisasi merupakan tahap kedua setelah semua proses digitasi. Untuk bisa memastikan ini pemerintah memang telah mengeluarkan berbagai regulasi, termasuk SPBE yang terakhir dilakukan pemerintah, Satu Data hingga sentralisasi Pusat Data kita. Namun itu semua kadang belum maksimal hingga sekarang.
Maka kami mengambil pendekatan Digital City menjadi salah satu pilar kami, dimana proses digitasi - digitalisasi akan menjadi konsentrasi utama dalam penerapannya di berbagai kota.
Salah satu yang menarik dan sedang kami bantu saat ini adalah Digitalisasi yang sedang dilakukan oleh Jatinangor, pemerintahan Kota Kabupaten Sumedang. Jatinangor sendiri saat ini menjadi pusat dari edukasi di Sumedang, dengan diampu kampus-kampus ternama seperti ITB, IPDN, KOPIN dan Universitas Padjajaran. Tidak hanya itu, banyak kampus dan sekolah yang ada disana. Maka tidak salah, akhirnya ASECH Indonesia bekerjasama dengan Kemendagri dan Kab Sumedang, serta mengajak serta banyak pihak untuk membangun Digital City of Knowledge.
Ini menjadi sangat menarik, karena dengan adanya konsep Digital City of Knowledge, maka Jatinangor bisa mengembangkan potensinya lebih maksimal, dengan melibatkan tidak hanya dari akademisi, pemerintah, hingga industri (dalam hal ini APTIKNAS), untuk bisa mengembangkan kemampuan riset dan pengembangan industri berbasiskan pengetahuan.
Kami menjadi sangat tertantang, karena kami di PT LIMA DUA SATU TEKNOLOGI INDONESIA dan 521 TALENTA untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia. Kami memiliki berbagai solusi yang bisa digunakan untuk riset terutama di perguruan tinggi , diantaranya :
- PRTG dari Paessler GmbH , dengan produk free 100 sensor yang bisa digunakan untuk monitoring perangkat, jaringan, hingga membuat dashboard IoT. Produk ini sendiri telah digunakan berbagai dinas Kominfo di berbagai daerah.
- FAVORIOT dengan platform IoT yang bisa digunakan untuk memonitoring IoT project, terutama untuk smart city.
- BDRSuite dari Vembu Technologies bisa digunakan untuk backup system
- Classin dari ClassIn yang digunakan untuk e-Learning bagi kampus / sekolah
- NX Optic dari Network Optix untuk monitoring video platform yang bisa dikembangkan menjadi produk.
- Berbagai produk anggota APTIKNAS lainnya.
Di Jatinangor, kami akan menampilkan Air Quality Monitoring
Semua ini adalah upaya kami untuk bisa mengembangkan kemampuan SDM digital Indonesia, dan kami terus berupaya bisa melihat banyak geliat kota kabupaten lainnya untuk mengembangkan berbagai potensi Digital City.
Kami menantikan hadirnya :
- Digital City of Tourism
- Digital City of Game
- Digital City of ... Lainnya.