Kemendag Rayu Investor Tiongkok Tanamkan Modal Pasar Elektronik
Jakarta, MERDEKANEWS -- Peluang investasi untuk industri elektronik dan perlengkapan rumah tangga, sangat besar. Pasalnya, permintaan produk tersebut di dalam negeri sangat tinggi.
"Nilai ekspor produk elektronik ketimbang impor besaran impornya. Perbandingannya 10 persen lebih besar impor. Itu artinya permintaan pasar dalam negeri sangat besar. Karena itu kami mengajak investor asal Tiongkok untuk berinvestasi di sini," ujar Seketaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Marthin Simanungkalit usai membuka acara pameran International Elektronic and Appliciences Expo (IAEA) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Menurutnya, untuk ekspor produk elektronik tidak diatur tata niaganya. Namun kalau impor diatur. Selain itu juga ada pengendalian impor produk yang ada subtitusinya di dalam negeri. Pemerintah menurutnya sudah mengumumkan, menaikan pajak impor.
"Impor yang tidak prioritas kita kurangi supaya industri tidak terganggu. Sehingga diharapkan industri dalam negeri dapat bersaing, dan memanfaatkan pasar domestik yang cukup besar," kata Marthin.
Sementara itu, sekitar 250 perusahaan elektronik dan aksesoris, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok mengikuti pameran IAEA pada 13-15 September 2018 di JIEXPO Kemayoran. Sementara itu, Vice Chairman PT Peraga Nusantara Jaya Sakti, Purwono, mengatakan pihaknya sebagai penyelenggara juga sudah bicara dengan investor Tiongkok terkait peluang bisnis di Indonesia. "Mereka juga ingin investasi di sini," pungkasnya. (Hadi Setyono)
Tidak ada komentar