• Breaking News

    Bonus Demografi jangan sampai hilang

    Semua bicara tentang bonus demografi. Apakah itu ? Bonus demografi merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. 

    Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Membludaknya tenaga kerja produktif adalah peluang emas Indonesia untuk menggenjot roda ekonomi.

    Tapi jenis roda ekonomi apa yang sesuai dengan kondisi saat ini hingga 2030? Itu yang menjadi pertanyaan besar, mengingat tren ekonomi dunia yang bergerak.

    Sekarang ini tren ekonomi disrupsi dan berbagi (sharing economy) semakin nyata di sekitar kita. Model bisnis konvensional sudah tidak bisa lagi dipertahankan. Industri manufaktur bergerak semakin efisien, memaksimalkan potensi robot dibandingkan manusia. Industri retail sedang beradaptasi setengah mati dengan tren belanja online yang semakin kuat. Semua akan mengakibatkan pengurangan jumlah kebutuhan sumber daya manusia, atau karyawan untuk mendukung kegiatan ekonomi.

    Lalu kemana angkatan kerja kita mau diarahkan? Apakah kita akan tetap menjadi negara yang hanya mengandalkan kekuatan sumber daya alam, tapi tidak bisa memaksimalkan potensi sumber daya manusia ?

    Inilah tantangan kita bersama. Memaksimalkan potensi sumber daya manusia merupakan tugas berat bersama. Sektor edukasi memegang peranan penting membentuk sumber daya manusia Indonesia. Semua bidang pekerjaan akan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sehingga SDM kita harus memiliki kemampuan penguasaan TIK yang baik. 

    Kita akan melihat polanya semakin jelas, tahun 2020 yang menjadi target utama Ekonomi Digital sudah di depan mata. Apakah SDM kita telah siap bersaing dan menjadi pemain utama dalam dunia digital ekonomi ? Atau kembali kita hanya menjadi penonton, dan menjadi pasar bagi negara lain. Jangan sampai hilang kesempatan mempersiapkan generasi kita, dan kemudian kehilangan bonus itu alias tidak mendapatkan manfaat apa-apa.

    Kami memulai dengan apa yang kami bisa. Mengingatkan kembali ke pemerintah pentingnya pendidikan dan edukasi terkait TIK. Kami sangat butuh tenaga karyawan yang sudah siap dan mampu mengoperasikan komputer. Kami bergabung dalam berbagai asosiasi TIK, salah satunya APTIKNAS yang memiliki konsentrasi pengembangan SDM TIK. APTIKNAS juga merupakan anggota dari Komite Penyelaras TIK (KPTIK) yang memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebutuhan industri TIK.



    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728